Pertemuan 1 (MSDM)
Manajemen adalah ilmu pengetahuan yang
berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagai mana manusia
bekerja sama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini lebih
bermanfaat bagi kemanusiaan (Luther Gulick).
Manajemen adalah suatu proses
mengelola mulai dari merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan
mengendalikan pekerjaan anggota-anggota organisasi dan proses penggunaan semua
sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan (Stoner
& Wankel).
Manajemen diperlukan untuk mencapai
tujuan, menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan
dan mencapai efisiensi dan efektivitas.
Organisasi adalah sebuah susunan
sistematis orang-orang yang bekerja secara bersama-sama untuk mencapai tujuan
yang spesifik. Hal ini berlaku untuk semua organisasi bisnis dan non bisnis.
Karakteristik umum pada organisasi
yaitu memiliki tujuan pembentukan organisasi, struktur organisasi, dan
orang-orang yang membentuk organisasi.
Berhasil tidaknya sebuah organisasi
tergantung pada mampu tidaknya manajer menjalankan fungsi manajemennya,
tersedianya tenaga operasional yang terampil sesuai dengan bidangnya,
tersedianya anggaran yang memadai, tersedianya sarana dan prasarana kerja,
adanya mekanisme kerja yang sesuai dan iklim kerja yang positif.
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah
kebijakan dan praktik yang dibutuhkan seseorang untuk menjalankan aspek “orang”
atau sumber daya manusia dari posisi seorang manajemen meliputi perekrutan,
penyaringan, pelatihan, mengimbalan, dan penilaian.
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah
rancangan sistem formal dalam sebuah organisasi manusia secara efektif dan
efisien guna mencapai tujuan organisasi untuk memastikan penggunaan bakat.(Mathis,
Robert L;Jackson, John H.)
Manajer membutuhkan sistem manajemen
sumber daya manusia yang baik untuk membuat keputusan, menempatkan sumber daya,
dan mengarahkan kegiatan lainnya untuk mencapai tujuan.
Pertemuan 2 (Strategi MSDM)
Desain Organisasi
Tradisional memiliki 3 struktur, yaitu :
• Struktur Sederhana
Struktur organisasi
dengan departementalisasi rendah, rentang kendali luas, wewenang terpusat dan
formalisasi rendah.
• Struktur Fungsional
Struktur organisasi
yang mengelompokkan spesialisasi pekerjaan yang serupa dalam satu kelompok.
• Struktur Divisional
Struktur organisasi yang terdiri atas unit
atau divisi yg terpisah atau semi otonom.
Empat Pilar utama
dalam organisasi antara lain :
• Pilar Pertama :
Pembagian kerja (division
of work) / Spesialisasi Kerja
• Pilar Kedua :
Pengelompokan
Pekerjaan (Departmentalization)
• Pilar Ketiga :
Penentuan relasi antar
bagian dalam organisasi (hierarchy)
• Pilar Keempat :
Penentuan mekanisme
untuk mengintegrasikan aktifitas antar bagian dalam organisasi / koordinasi (coordination)
Fungsi MSDM dalam
sebuah organisasi :
• Fungsi Perencanaan
– Perencanaan SDM
(human recources planing) adalah perencanaan tenaga kerja secara efektif serta
efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu terwujudnya
tujuan. Perencanaan dilakukan dengan menetapkan program kepegawaian. Program
kepegawaian meliputi pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan,
pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan dan
pemberhentian karyawan.
• Fungsi Rekruitmen
dan Seleksi
– SDM melakukan
perekrutan dan seleksi tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan. Dalam
proses seleksi, departemen sumber daya manusia melakukan penyaringan melalui
wawancara, tes, dan menyelidiki latar belakang pelamar.
• Fungsi Pelatihan dan
Pengembangan
– adalah proses
peningkatan keterampilan teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan
melalui pendidikan dan pelatihan.pendidikan dan pelatihan yang diberikan harus
sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa depan.
• Fungsi Keamanan dan
Kesehatan
– Setiap perusahaan
wajib untuk memiliki dan melaksanakan program keselamatan untuk mengurangi
kejadian yang tidak diinginkan dan menciptakan kondisi yang sehat. Departemen
sumber daya manusia mempunyai tanggung jawab utama untuk mengadakan pelatihan
tentang keselamatan kerja, mengidentifikasi dan memperbaiki kondisi yang
membahayakan tenaga kerja, dan melaporkan adanya kecelakaan kerja.
• Fungsi Kompensasi
dan Kesejahteraan
– Kompensasi (compensation)
adalah pemberian balas jasa langsung (direct) dan tidak langsung (indirect),
uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada
perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak. Adil diartikan sesuai
dengan prestasi kerjanya, layak diartikan dapat memenuhi kebutuhan primernya
serta berpedoman pada batas upah minimum pemerintah dan berdasarkan internal
dan eksternal konsistensi.
• Fungsi Penilaian
Kinerja
– Penilaian kinerja
sumber daya manusia merupakan tanggung jawab departemen sumber daya manusia dan
para manajer. Para manajer menanggung tanggung jawab utama untuk mengevaluasi
bawahannya dan departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk
mengembangkan bentuk penilaian kinerja yang efektif dan memastikan bahwa
penilaian kinerja tersebut dilakukan oleh seluruh bagian perusahaan.
• Fungsi Penelitian
– departemen SDM
melakukan analisis terhadap masalah individu dan perusahaan serta membuat
perubahan yang sesuai.
• Hubungan Pekerja
– departemen SDM
berperan aktif dalam melakukan negosiasi dan
mengurus masalah
persetujuan dengan pihak serikat pekerja.
Line manager adalah seorang
manajer yang berwenang untuk mengarahkan pekerjaan bawahan dan bertanggung
jawab untuk menyelesaikan tugastugas organisasi.
Staff manager adalah seorang
manajer yang membantu dan garis saran manajer.
Manajer line MSDM bertanggung
jawab untuk :
1. Menempatkan orang
yang tepat pada pekerjaan yang tepat
2. Memulai baru
karyawan di dalam organisasi (orientasi)
3. Pelatihan karyawan
untuk pekerjaan baru untuk mereka
4. Meningkatkan
kinerja pekerjaan setiap orang
5. Mendapatkan kerja
sama kreatif dan mengembangkan kelancaran kerja hubungan
6. Menafsirkan
kebijakan perusahaan dan prosedur
7. Mengontrol biaya
tenaga kerja
8. Mengembangkan
kemampuan setiap orang
9. Menciptakan dan
memelihara moral departemen
10. Melindungi
kesehatan karyawan dan kondisi fisik
Fungsi Manajer Sumber
Daya Manusia antara lain :
• Fungsi lini
- Manajer SDM
mengarahkan kegiatan orang-orang di dalam departemennya sendiri dan di tempat kegiatan yang berhubungan.
• Fungsi koordinatif
- HR manajer juga
mengkoordinasikan kegiatan personil, sebuah tugas sering disebut sebagai
kontrol fungsional.
• Fungsi Staf
(membantu dan menyarankan)
- Membantu dan
menasihati manajer lini adalah pekerjaan utama dari manajer HR.
Cooperative Line dan
Staff HR Management
1. Tanggung jawab
manajer lini adalah untuk menentukan kualifikasi karyawan yang dibutuhkan untuk
mengisi jabatan/posisi tertentu.
2. Manajer staf
kemudian mengembangkan sumber-sumber pelamar yang memenuhi syarat dan melakukan
wawancara penyaringan awal
3. Mengelola tes yang
sesuai dan menunjuk pelamar terbaik untuk kemudian melakukan wawancara dengan
manajer lini.
Human Resource
Department (HRD) vs Personnel Department
Persamaan dan Perbedaan:
• Persamaan manajemen Personalia dan
MSDM adalah keduanya merupakan ilmu yang mengatur unsur manusia dalam suatu
organisasi, agar mendukung terwujudnya tujuan.
• Perbedaannya :
• MSDM dikaji secara
makro (: tidak hanya menyangkut suatu proses dan sistem saja, tetapi secara
psikologi dan perilaku karyawannya) dan Manajemen personalia dikaji secara
mikro.
• MSDM menganggap
bahwa karyawan adalah asset (kekayaan) utama organisasi, jadi harus dipelihara
dengan baik. Manajemen personalia menganggap karyawan adalah faktor produksi,
jadi harus dimanfaatkan secara produktif.
Tantangan Strategik
HRD
• Rencana Strategis
– Sebuah rencana
perusahaan yang disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan internal perusahaan
dan juga dengan peluang dan tantangan eksternal perusahaan untukmempertahankan
keunggulan kompetitif.
• 3 tantangan dasar
– Kebutuhan untuk
mendukung produktivitas perusahaan dan upaya peningkatan kinerja..
– Memperluas peran
karyawan sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
– Manager HRD harus
terlibat dalam merancang (tidak hanya sebagai pelaksana) rencana strategis
perusahaan.
Proses Strategi
Manajemen
Strategi manajemen
adalah proses mengidentifikasi dan melaksanakan misi organisasi dengan
mencocokkan kemampuan dengan tuntutan lingkungannya.
Strategy adalah rencana jangka panjang perusahaan yang akan menyesuaikan
kekuatan dan kelemahan internal dengan peluang dan ancaman eksternal untuk
mempertahankan keunggulan kompetitif.
Tugas Strategi manajemen
- Langkah 1: Tentukan
Bisnis dan Tujuannya
- Langkah 2: Lakukan
Audit Eksternal dan Internal
- Langkah 3:
Terjemahkan Tujuan Bisnis menjadi Tujuan
Strategi
- Langkah 4:
Merumuskan Strategi untuk Mencapai Tujuan Strategi
- Langkah 5: Menerapkan Strategi
- Langkah 6: Evaluasi Kinerja
Tipe – tipe
perencanaan strategi
Strategi korporasi :
untuk mengidentifikasi ramuan bisnis yang akan dimasuki perusahaan.
Strategi bersaing tingkat bisnis : mengidentifikasi bagaimana masing-masing
bisnis perusahaan akan bersaing.
Strategi fungsional : mengidentifikasi bagaimana manufacturing, penjualan
dan fungsi lain dari unit akan menyumbangkan kepada strategi bisnis
Corporate-level
strategy
– Mengidentifikasi
portofolio bisnis yang secara total terdiri dari perusahaan dan cara-cara di
mana bisnis tersebut berhubungan satu sama lain.
v Diversification strategy ,menyiratkan bahwa perusahaan akan memperluas dengan
menambahkan lini produk baru.
v Vertical integration strategy, artinya bahwa perusahaan akan memperluas atau
memproduksi bahan baku sendiri, atau menjual produknya secara langsung.
v Consolidation strategy, mengurangi ukuran perusahaan
v Geographic expansion strategy , mengembangkan perusahaan ke luar negeri.
Business-level/competitive
strategy
– Mengidentifikasi
bagaimana membangun dan memperkuat posisi persaingan bisnis jangka panjang di
dalam pasar
v Cost leadership: perusahaan berusaha memimpin usaha berbiaya rendah.
v Differentiation:menjadi perusahaan yang unik dan tetap dihargai .
v Focus: selalu mencari ceruk pasar.
Functional strategies
– Mengidentifikasi
kegiatan dasar dari setiap departemen dalam rangka membantu perusahaan mencapai
tujuan kompetitifnya.
Strategic Human
Resource Management
– Menghubungkan manajemen sumberdaya manusia dengan tujuan strategis dan
sasaran dalam rangka untuk meningkatkan kinerja bisnis dan mengembangkan budaya
organisasi yang mendorong inovasi dan fleksibilitas.
– Merumuskan dan melaksanakan sistem sumberdaya manusia (kebijakan dan
aktivitasnya), untuk menciptakan kompetensi karyawan dan perilaku organisasi
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan strategis.
HR’S Strategic Roles
HR profesional harus
menjadi bagian dari tim eksekutif perencanaan strategis perusahaan.
– Mengidentifikasi isu-isu yang penting untuk strategi bisnis (yg
berhubungan dengan sumberdaya manusia)
– Membantu membangun
dan melaksanakan strategi.
– Memberikan wawasan
alternatif.
– Terlibat dalam
menciptakan organisasi responsif dan berorientasi pasar..
– Membuat konsep dan
melaksanakan perubahan Organisasi
HR’s Strategy
Execution Role
Strategi, kebijakan
dan aktivitas dari HRD haruslah sesuai dan mendukung strategi perusahaan.
Creating a
Strategy-oriented HR System
Components of the HR
process
- HR profesional yang
memiliki strategis dan lainnya keterampilan
- SDM kebijakan dan
kegiatan yang terdiri HR sistem itu sendiri
- Karyawan perilaku dan kompetensi yang strategi perusahaan membutuhkan.
Pertemuan 3
PERENCANAAN SDM
Faktor Penyebab Perubahan Kebutuhan SDM
a. Perubahan dalam
lingkungan eksternal seperti ekonomi, politik, teknologi dan persaingan.
b. Perubahan keputusan
internal seperti strategi, budget, ramalan penjualan, ekspansi, rancangan
organisasi dan rancangan pekerjaan.
c. Perubahan tenaga
kerja organisasi seperti adanya pegawai yang pensiun (retirement),
mengundurkan diri (resignation), PHK (termination), meninggal
dunia, pegawai sakit, dll.
Job Analysis/Analisa
Pekerjaan
• Organisasi
memberikan pekerjaan yang terpisah dan jelas bagi setiap orang serta menjamin
pekerjaan itu terkoordinasi sedemikian rupa dalam rangka mencapai tujuan.
• Setelah organisasi
menyusun strukturnya, tersusunlah pekerjaan-pekerjaan yang perlu ditangani oleh
orang-orang
• Analisis pekerjaan
adalah prosedur untuk menetapkan (1) cakupan pekerjaan dan (2) kriteria orang
yang menangani pekerjaan itu
Perbedaan
• Job Analysis
Proses yang sistematis
dari menghimpun informasi dari tugas, kewajiban dan tanggung jawab dari
pekerjaan tertentu.
• Job Description
Pernyataan faktual dan
terorganisasi perihal kewajiban dan tanggung jawab pekerjaan tertentu
(menggambarkan pekerjaan/jabatan dengan sangat baik).
• Job Specification
Menunjukkan kualitas
yang disyaratkan bagi pelaksanaan yang dapat diterima. (Spesifikasi pekerjaan
disusun dari uraian pekerjaan serta uraian “ciri-ciri manusia dan pengalaman
yang diperlukan untuk bekerja dengan baik”, dan akan menentukan tipe orang yang
perlu direkrut dan kualitas yang perlu diuji)
• Job Evaluation
Proses sistematik dan
beruntun untuk menentukan nilai suatu pekerjaan (menentukan kompensasi).
Kegunaan Informasi
Analisis Pekerjaan
• Perekrutan dan
seleksi
• Kompensasi
• Penilaian kinerja
• Pelatihan
• Keselamatan &
kesehatan kerja
• Hubungan antar
pekerja
• Pertimbangan hukum
Proses Analisa
Pekerjaan
1. Menentukan
penggunaan informasi/alat yang digunakan untuk menganalisa
2. Meninjau informasi
yang terkait sbg latar belakang (struktur organisasi; proses kerja, dll)
3. Menyeleksi jabatan
yang akan dianalisis
4. Mengumpulkan data
5. Meninjau informasi
itu dengan pihak lain yang berkepentingan
6. Menyusun uraian dan
spesifikasi jabatan/pekerjaan
Perencanaan SDM
• “Perencanaan tenaga
kerja adalah proses peramalan, pengembangan,
pengimplementasian dan
pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai,
penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat, yang secara otomatis lebih
bermanfaat”. (George Milkovich dan Paul C. Nystrom)
• “Perencanaan SDM,
sebagai proses yang menjamin keberlangsungan pengembangan organisasI. “Kita
menilai dimana kita; menilai akan kemana kita;
kita mempertimbangkan
pengaruh tujuan terhadap kebutuhan di masa yang akan datang dan kebutuhan
penyediaan SDM dan mencoba mencocokkan permintaan dan penyediaan sehingga
membuat kesesuaian antara tujuan kebutuhan organisasi di masa yang akan datang”
(Stephen Robbin )
• Perencanaan SDM
adalah proses yang dilakukan para manajer untuk menjamin bahwa mereka memiliki
jumlah dan jenis orang yang tepat di tempat yang tepat, dan pada saat yang
tepat, yang mampu menyelesaikan sejumlah tugas yang dibebankan secara efektif
dan efisien. Melalui perencanaan, organisasi dapat menghindari kekurangan dan
kelebihan dana. (Robbin dan Coulter (2009,h.346))
• Supply Internal:
promosi, transfer, demosi
• Supply Eksternal:
dar luar perusahaan
Fungsi Perencanaan SDM
• Individual
– mengetahui secara
pasti rencana ketenagakerjaan dari organisasi
– memungkinkan pekerja
untuk menyusun pengembangan karir bagi dirinya sendiri
– Contoh :
• Bagaimana kemampuan
pengembangan jenjang karirnya
• Kemampuan apa yang
harus dimiliki untuk memungkinkan dirinya menduduki suatu jabatan tertentu
• Waktu yang terbaik
untuk menjangkau karir tesebut
Fungsi Perencanaan SDM
• Organisasi
• membantu pimpinan
organisasi dalam upaya mendaya-gunakan SDM yang ada_efisiensi
• mampu menarik tenaga
kerja yang benar-benar dibutuhkan, baik secara kuantitatif atau kualitatif yang
dilakukan pada waktu yang tepat.
• menambah kuatnya
daya saing organisasi terhadap organisasi lain.
Keuntungan Perencanaan
SDM
• Manajemen puncak
memiliki pandangan yang lebih baik terhadap dimensi SDM atau terhadap
keputusankeputusan bisnisnya.
• Biaya SDM menjadi
lebih kecil.
• Tersedianya lebih
banyak waktu untuk melakukan proses recruitment-seleksi_antisipasi kebutuhan.
• Adanya kesempatan
yang lebih baik untuk melibatkan golongan minoritas didalam rencana masa yang
akan datang.
• Pengembangan para
manajer dapat dilaksanakan dengan lebih baik.
Pertemuan 4(Rekrutmen & Seleksi)
Definisi Rekrutmen
• Proses pencarian
atau mengundang calon-calon tenaga kerja yang mempunyai kemampuan sesuai dengan
rencana dan kebutuhan organisasi di waktu tertentu, untuk melamar kerja Seleksi
• Proses memilih
seseorang dari kelompok pelamar yang paling cocok/mampu menduduki posisi
tertentu dan untuk organisasi.
Rekrutmen
• Upaya perusahaan
untuk mendapatkan tenaga kerja yang diperlukan sesuai dengan kualifikasi yang
telah ditetapkan dalamperencanaan tenaga kerja
• Jenis rekrutmen:
– Rekrutmen Internal
• proses untuk
mendapatkan tenaga kerja atau SDM yang dibutuhkan denganmempertimbangkan tenaga
kerja yang sudah ada atau yang sudah dimiliki oleh perusahaan
– Rekrutmen Eksternal
•
perusahaanmendapatkan tenaga kerja atau SDM yang akan ditempatkan pada suatu
jabatan tertentu dengan memperolehnya dari luar perusahaan, atau seringkali
dinamakan sebagai outsourcing
TAHAP DALAM REKRUTMEN
DAN SELEKSI
PERENCANAAN----->MENDAPATKAN PELAMAR---->MENYELEKSI PELAMAR---->
MEMPEKERJAKAN
1. Merencanakan
kebutuhan karyawan baru (HR planning)
2. Mendapatkan orang
yang tepat untuk melamar posisi tersebut (rekrutmen)
3. Memutuskan siapa
yang dipilih (seleksi)
4. Mendapatkan orang
yang dipilih untuk mengambil pekerjaan tersebut (placement)
Metode Rekrutmen
• Penataran/upgrading
• Pemindahan/mutasi
• Pengangkatan (
promosi )
• Penempatan pekerjaan
• Inventarisasi
keahlian
Keuntungan Rekrutmen
Internal
– Biaya relatif murah,
karena tidak perlu proses seleksi seperti rekrutmen external.
– Organisasi
mengetahui pekerja yang memiliki kemampuan untuk jabatan yang kosong.
– Pekerja memiliki
motivasi yang tinggi krn mengetahui kemungkinan peningkatan
– Pengembangan karier
jelas
– Pekerja telah
memahami secara baik kebijakan, prosedur, ketentuan dan kebiasaan organisasi
Kerugian Rekrutmen
internal
• Tidak selalu
memberikan perspektif baru
• Pekerja yang
dipromosikan akrab dengan bawahannya
sehingga sulit
menjalankan kewenangan dan kekuasaannya.
Rekrutmen : Eksternal
Media : koran,jurnal
perdagangan,radio,TV
Badan penyalur tenaga
kerja
Pemerintah
Swasta
Lembaga pendidikan :
mahasiswa magang,iklan kampus
Organisasi karyawan
Organisasi profesi
Rekomendasi karyawan
Open house/Job Fairs
On line
Rekrutmen Eksternal
Keunggulan :
• Memiliki gagasan dan
pendekatan baru
• Bekerja mulai dengan
lembaran bersih dan memperhatikan spesifikasi pengalaman
• Tingkat pengetahuan
dan keahlian tidak tersedia dalam perusahaan yang sekarang.
Kelemahan
• Moral dan komitmen
karyawan rendah
• Periode penyesuaian
yang relatif lama.
Types of Tests
• Tests of cognitive
abilities
– Intelligence Tests
• Tes kemampuan
intelektual umum yang mengukur berbagai kemampuan, termasuk memori, kosakata,
lisan kemampuan kefasihan, dan numerik.
– Aptitude tests
• Tes yang mengukur
kemampuan-kemampuan mental tertentu, seperti penalaran induktif dan deduktif,
lisan
pemahaman, memori, dan
kemampuan numerik.
Types of Tests
(cont’d)
• Tests of motor
abilities
- Tes yang mengukur
kemampuan motorik, seperti jari ketangkasan, ketangkasan manual, dan waktu
reaksi.
• Tests of physical
abilities
- Tes yang mengukur
kekuatan statis, dinamis kekuatan, koordinasi tubuh, dan stamina.
Pertemuan 5(Pelatihan
dan Pengembangan)
Orienting Employees
• Employee orientation
- Prosedur untuk
menyediakan karyawan baru dengan dasar latar belakang informasi tentang
perusahaan.
• Orientation content
- Informasi tentang
manfaat karyawan
- Personil kebijakan
- Rutinitas
sehari-hari
- Perusahaan
organisasi dan operasi
- Langkah-langkah
keamanan dan peraturan
- Fasilitas tur
Orienting Employees
(cont’d)
• A successful
orientation should accomplish four things for new employees:
- Membuat mereka
merasa diterima dan nyaman.
- Bantulah mereka
memahami organisasi dalam arti luas akal.
- Jelaskan kepada
mereka apa yang diharapkan dalam hal kerja dan perilaku.
- Bantulah mereka
memulai proses menjadi disosialisasikan ke dalam cara perusahaan bertindak dan
melakukan hal.
Orienting Employees
(cont’d)
– Work-unit
orientation
• Membiasakan karyawan
baru dengan tujuan unit
• Menjelaskan
bagaimana pekerjaannya dapat memberikan kontribusi pada tujuan unit
• Memperkenalkan
karyawan baru dengan rekan kerjanya
– Organization
orientation
• Menginformasikan tentang
tujuan perusahaan, sejarah, filsafat, prosedur dan aturan-aturan dalam
organisasi
• Melihat seluruh
bagian organisasi
Training &
Development
Tujuan:
– Memperbaiki
efektifitas kerja untuk mencapai hasil-hasil kerja yang telah ditetapkan
• Dilakukan dengan:
–
training/pelatihan------>memperbaiki penguasaan ketrampilan dan
teknik-teknik pelaksanaan pekerjaan
–
Pengembangan------>peningkatan kemampuan secara lebih luas, sikap, dan
kepribadian
The Training Process
• Training
- Proses mengajar
karyawan baru dasar
keterampilan yang
mereka butuhkan untuk melakukan pekerjaan mereka.
• The strategic
context of training
- Kinerja manajemen:
proses majikan
gunakan untuk membuat
karyawan yakin adalah bekerja menuju
tujuan organisasi.
• Pelatihan berbasis web
• Jarak pembelajaran
berbasis pelatihan
• Cross-budaya
keragaman pelatihan
Training Methods
• On-the-job training
(OJT)
– Memberikan pelajaran
mengenai pekerjaan melalui
pekerjaan yang
sebenarnya.
• Metode
– Pelatihan
– Rotasi
– Tugas khusus
• Keuntungan
– Murah
– Adanya umpan balik
segera
Training Methods
(cont’d)
• Magang
– Mengkombinasikan OJT
dan instruksi kelas.
• Belajar secara
informal
– Belajar dari
kegiatan yang dilakukan sehari-hari.
• Job instruction
training (JIT)
– Memberikan daftar pekerjaan,
kunci dalam melakukan kerja, dan langkah-langkah kerjanya
Training Methods
(cont’d)
• Literacy training
techniques
- Responses to buta
huruf fungsional
• Testing job
candidates’ basic skills.
• Setting up basic
skills and literacy programs.
• Audiovisual-based
training
- Untuk menggambarkan
berikut urutan dari waktu ke waktu.
- Untuk mengekspos
peserta untuk peristiwa tidak mudah dibuktikan dalam kuliah hidup.
- Untuk memenuhi
kebutuhan untuk pelatihan organizationwide dan terlalu mahal untuk memindahkan
pelatih dari satu tempat ke tempat.
• Simulated training
(occasionally called vestibule training)
- Pelatihan karyawan
pada khusus di luar pekerjaan-the- biaya peralatan dan pelatihan sehingga
bahaya dapat dikurangi.
- Pelatihan berbasis
Komputer (CBT)
- Sistem pendukung
kinerja Elektronik (EPSS)
- Belajar portal
OFF The Job Training
• Of the job training
– Program-program
pengembangan eksekutif di universitas-universitas atau lembaga-lembaga
pendidikan lainnya, dimana para manajer berpartisipasi dalam program-program
yang dibuka untuk umum melalui penggunaan analisa kasus, simulasi dan
metodametoda lainnya.
– Latihan
laboratorium, di mana seseorang belajar lebih sensitif (peka) terhadap
orang lain, lingkungan.
– Pengembangan
organisasi, yang menekankan perubahan, pertumbuhan, dan pengembangan
keseluruhan organisasi.
Managerial on-the-Job
Training
• Job rotation
- Memindahkan
pelatihan dari departemen ke departemen untuk memperluas pengalaman nya dan
mengidentifikasi kuat dan titik lemah.
• Coaching/Understudy
approach
- Para peserta
pelatihan bekerja secara langsung dengan manajer senior atau
dengan orang yang ia atau dia adalah untuk mengganti, yang
kedua adalah bertanggung jawab untuk pembinaan peserta pelatihan.
• Action learning
- Manajemen trainee
diperbolehkan untuk bekerja penuh waktu menganalisis dan memecahkan masalah di
departemen lain.
Off-the-Job Management
Training and Development Techniques
• Case study method
- Manajer disajikan
dengan deskripsi dari suatu organisasi masalah untuk mendiagnosa dan
memecahkan.
• Management game
- Tim manajer bersaing dengan
membuat komputerisasi keputusan mengenai realistis tapi
simulasi situasi.
• Outside seminars
- Banyak perusahaan
dan universitas menawarkan berbasis Web dan pengembangan manajemen tradisional
seminar dan konferensi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar